当前位置:首页 > 探索

PLN IP Resmikan PLTS Terapung Muara Nusa Dua, Segini Kapasitasnya

Warta Ekonomi,quickq买了后怎么用 Jakarta -

Upaya mendorong transisi energi bersih di Indonesia terus diperkuat PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT), salah satunya di Provinsi Bali.

Terbaru, PLN IP mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Muara Nusa Dua berkapasitas 100 kilowatt peak (kWp) sebagai simbol kolaborasi strategis dengan Pemerintah Provinsi Bali.

PLN IP Resmikan PLTS Terapung Muara Nusa Dua, Segini Kapasitasnya

PLN IP Resmikan PLTS Terapung Muara Nusa Dua, Segini Kapasitasnya

PLTS ini tidak hanya menonjol karena keandalan dan desain estetikanya, tetapi juga menjadi bagian penting dalam strategi menuju kemandirian energi di Pulau Dewata. Langkah ini sejalan dengan visi Bali Mandiri Energi dan target nasional Net Zero Emission (NZE) 2060.

PLN IP Resmikan PLTS Terapung Muara Nusa Dua, Segini Kapasitasnya

Baca Juga: PLN IP Perkuat Dukungan Kelistrikan untuk Majukan Ekonomi Kawasan Timur Indonesia

PLN IP Resmikan PLTS Terapung Muara Nusa Dua, Segini Kapasitasnya

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa pengembangan pembangkit EBT di Bali adalah bentuk nyata dukungan terhadap kebijakan energi hijau nasional dan daerah.

“Indonesia memiliki potensi tenaga surya mencapai 3.295 gigawatt (GW). Ini peluang besar yang harus dimanfaatkan. PLTS seperti di Muara Nusa Dua, Nusa Penida, dan berbagai PLTS Atap merupakan fondasi penting untuk masa depan energi yang hijau dan berdaulat,” ujar Edwin dalam keterangan resmi, Selasa (21/05/2025).

Dari sisi teknis, pembangunan PLTS Terapung Muara Nusa Dua hanya memakan waktu 1 bulan 2 minggu dan melibatkan para engineer terbaik PLN IP.

Menariknya, proyek ini berhasil mencatat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 49,6%, serta memiliki potensi pengembangan lebih lanjut hingga 80% dari luas permukaan waduk.

Senior Manager PLN IP Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali, I Made Harta Yasa, menyatakan bahwa pengembangan ini adalah bagian dari kontribusi perusahaan terhadap dekarbonisasi sistem kelistrikan nasional.

“Kami berkomitmen penuh mendukung Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan infrastruktur EBT yang andal dan berkelanjutan. Ini bukan hanya soal pasokan energi, tapi juga tentang edukasi publik dan keberlanjutan,” katanya.

Selain PLTS Terapung Muara Nusa Dua, PLN IP juga mengoperasikan PLTS Nusa Penida dengan kapasitas 5,3 Megawatt peak (MWp) dan pemanfaatan PLTS Atap di sejumlah unit kerja, antara lain UBP Bali (510 kWp), PLN UID Bali (250,8 kWp), dan PLTG Pemaron (96 kWp).

Baca Juga: PLN IP Pacu Mobilitas Disabilitas Lewat Motor Listrik Roda Tiga

Langkah ini menjadi bagian dari strategi memperluas portofolio EBT, khususnya di wilayah-wilayah prioritas seperti Bali yang dikenal sebagai destinasi wisata berbasis lingkungan.

PLTS Terapung Muara Nusa Dua juga menjadi salah satu lokasi kunjungan dalam program Jelajah Energi Terbarukan Provinsi Bali, sebagai bagian dari kampanye kolaboratif untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap energi bersih.

分享到: