会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 WHO: Kesepian Jadi Ancaman Masalah Kesehatan Global!

WHO: Kesepian Jadi Ancaman Masalah Kesehatan Global

时间:2025-06-09 01:19:08 来源:quickq最新的充值流程 作者:知识 阅读:436次
Jakarta,quickq最新app CNN Indonesia--

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kesepian sebagai ancaman kesehatan global yang mendesak. Bahkan, ahli bedah umum AS mengatakan bahwa dampak kematian akibat kesepian setara dengan merokok 15 batang sehari.

WHO telah membentuk komisi internasional untuk mengatasi masalah ini yang dipimpin oleh ahli bedah umum AS, Vivek Murthy, dan utusan pemuda Uni Afrika, Chido Mpemba yang terdiri dari 11 aktivis dan menteri pemerintah, termasuk Ralph Regenvanu, menteri adaptasi perubahan iklim di Vanuatu , dan Ayuko Kato, menteri yang bertanggung jawab atas tindakan kesepian dan isolasi di Jepang.

WHO: Kesepian Jadi Ancaman Masalah Kesehatan Global

WHO: Kesepian Jadi Ancaman Masalah Kesehatan Global

Hal ini terjadi setelah pandemi Covid-19 menghentikan aktivitas ekonomi dan sosial, meningkatkan tingkat kesepian, namun juga di tengah kesadaran baru akan pentingnya masalah kesehatan yang dipengaruhi kesepian.

WHO: Kesepian Jadi Ancaman Masalah Kesehatan Global

ADVERTISEMENT

WHO: Kesepian Jadi Ancaman Masalah Kesehatan Global

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Kesepian] melampaui batas negara dan menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang mempengaruhi setiap aspek kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan," kata Mpemba melansir The Guardian.

"Isolasi sosial tidak mengenal usia dan batasan," imbuhnya.

Menurut Murthy, risiko kesehatan akibat kesepian sama buruknya dengan merokok hingga 15 batang sehari, dan bahkan lebih besar dibandingkan risiko yang terkait dengan obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.

Meskipun kesepian sering dianggap sebagai masalah di negara-negara maju, Murthy mengatakan tingkat satu dari empat lansia yang mengalami isolasi sosial adalah serupa di seluruh wilayah di dunia.

Pada orang dewasa yang lebih tua, kesepian dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia sebesar 50% dan peningkatan risiko penyakit arteri koroner atau stroke sebesar 30%.

Namun hal ini juga merusak kehidupan generasi muda. Antara 5% dan 15% remaja mengalami kesepian, menurut angka yang mungkin diremehkan. Di Afrika, 12,7% remaja mengalami kesepian dibandingkan dengan 5,3% di Eropa.

Remaja yang mengalami kesepian di sekolah lebih besar kemungkinannya untuk putus kuliah. Hal ini juga dapat menyebabkan dampak ekonomi yang lebih buruk; merasa terputus dan tidak didukung dalam suatu pekerjaan yang dapat menyebabkan kepuasan kerja dan kinerja lebih buruk.

Mpemba mengatakan bahwa di seluruh Afrika, dimana sebagian besar penduduknya terdiri dari kaum muda, tantangan seputar perdamaian, keamanan dan krisis iklim, serta tingginya tingkat pengangguran, berkontribusi terhadap isolasi sosial.

"Kami percaya bahwa penting untuk mendefinisikan kembali narasi seputar kesepian, khususnya bagi kelompok rentan yang terpinggirkan oleh kesenjangan digital," katanya.

Murthy menambahkan, "Masalah-masalah ini tidak berdampak pada satu negara saja... [Kesepian] adalah ancaman kesehatan masyarakat yang kurang dihargai."

(pua/pua)

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Pahami Modifikasi Vario 150: Tingkatkan Performa dan Estetika Motor
  • Bawaslu: Presiden Prabowo Tak Langgar Aturan Kampanye Soal Dukungannya ke Ahmad Luthfi
  • 5 Tujuan Wisata Kuliner di Asia Favorit Pelancong, Tak Ada Indonesia
  • INFOGRAFIS: Daftar Obat Herbal yang Diamankan BPOM, Bisa Rusak Ginjal
  • Diguncang Gempa 20 Ribu Kali, Tempat Wisata Terbesar Islandia Ditutup
  • Setop, Jangan 'Kuliti' Privasi Korban Femisida
  • Peringati Hari Pahlawan, BRI Salurkan Bantuan Beasiswa Bagi Anak TNI dan Polri
  • 7 Makanan Terenak di Indonesia versi Taste Atlas, Sudah Coba?
推荐内容
  • Teh untuk Penderita Diabetes, Bantu Kontrol Kadar Gula Darah
  • Kopdes Merah Putih Alokasikan Sumber Daya Negara Guna Percepat Pembangunan di Desa
  • Chery Tiggo 8 CSH Resmi Merambah di Wilayah Kang Dedi Mulyadi
  • 7 Makanan Terenak di Indonesia versi Taste Atlas, Sudah Coba?
  • Apa Beda PPOK dan Asma? Kenali Gejalanya
  • Start Up Topindo (TOSK) akan Bagikan Dividen Mini Rp0,46 per Saham, Cek Jadwalnya!