Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara

热点 2025-05-22 11:51:13 717

JAKARTA,quickq 快客 DISWAY.ID --Belum lama ini, masyarakat kembali dibuat khawatir usai salah satu perusahaan ritel modern asal Korea Selatan,  GS Supermarket dikabarkan akan segera menutup seluruh gerainya di Indonesia pada akhir bulan Mei 2025 nanti.

 GS Supermarket akan tutup membuat sontak menjadi pembicaraan banyak pihak.

Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara

Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara

Pasalnya, beberapa waktu yang lalu hal serupa juga menghantam ritel modern asal Uni Emirat Arab, Lulu Hypermarket.

Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara

BACA JUGA:Dipuji Natalius Pigai, Dedi Mulyadi Tak Mau Buru-buru Jadikan Pendidikan Ala Wamil Jadi Program Nasional

Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara

BACA JUGA:Pemprov Jabar: 272 Siswa Nakal Telah Dikirim ke Barak Militer

Menanggapi fenomena tersebut, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, menyebutkan bahwa salah satu faktor terbesar dibalik jatuhnya gerai ritel adalah persaingan dalam sektor ritel yang semakin besar.

“Mungkin coastingnya besar. Misalnya, tokonya cuma 10, kan tidak bisa bersaing dengan yang tokonya banyak,” jelas Budihardjo kepada Disway di Jakarta, pada Kamis 8 Mei 2025.

Selain itu, Budihardjo juga menambahkan adanya pergeseran dari belanja offline ke online juga turut mempengaruhi posisi ritel fisik di mata masyarakat. 

Bahkan, kini tidak sedikit ritel modern yang sudah mulai menyediakan layanan jasa online shop di tokonya.

“Digitalisasi memang tidak terhindarkan, tapi toko offline bakal tetap relevan kedepannya,” ucap Budihardjo.

BACA JUGA:Natalius Pigai Apresiasi Program Wamil Dedi Mulyadi: Songsong Indonesia Emas 2045

BACA JUGA:Bareskrim Beberkan Perkembangan Penyelidikan Kasus Ijazah Jokowi: Sudah Capai 90 Persen, Tinggal Uji Lab

Sementara itu menurut Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini lebih memilih untuk berbelanja harian juga turut berperan besar dalam melemahnya daya tarik pusat perbelanjaan.

“Kalau dulu kan orang belanja untuk kebutuhan seminggu atau dua minggu, sekarang orang belanjanya cuma untuk kebutuhan sehari,” jelas Mendag Budi kepada Disway dan awak media di kantornya.

  • 1
  • 2
  • »

本文地址:http://www.google-quickq.com/html/825e899121.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

2025全球建筑学排名TOP8院校

Selalu Pakai Sabuk Pengaman, Turbulensi Pesawat Bisa Datang Tiba

Komdigi Blokir Situs PeduliLindungi.id yang Disusupi Konten Judi

Bitcoin Dekati US$107.000, Hanya 3% dari Rekor Tertinggi

Anies Minta Pegawai Pemprov DKI Jakarta Wajib Ikut Donor Darah

Wamenkomdigi Persiapkan Papua Sebagai Pusat Pengembangan Talenta AI Nasional

Petugas Bea Cukai & BNN Gagalkan Penyelundupan Narkoba

Jangan Asal, Ini 5 Pembersih Kamar Mandi yang Tidak Merusak Keramik

友情链接