RI Berkomitmen Kuat Manfaatkan Potensi Besar Ekonomi Digital, Fokus 3 Prioritas
Indonesia berkomitmen kuat dalam memanfaatkan potensi besar ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan yang tidak hanya cepat tetapi juga merata dan berkelanjutan.
Komitmen tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri OECD Ke-5 (Ministerial Council Meeting) di Paris, Prancis, Rabu (4/06/2025).
Baca Juga: BBSS Andalkan Lokasi Strategis dan Kemitraan untuk Genjot Bisnis Gudang di Surabaya Barat
Indonesia kini menjadi pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai USD90 miliar yang diperkirakan akan tumbuh menjadi USD360 miliar pada 2030. Pemerintah fokus pada tiga prioritas utama, yakni menutup kesenjangan talenta digital, mendorong inklusi digital, dan memperkuat ekosistem investasi digital.
“Pendidikan dan pelatihan digital merupakan fondasi utama untuk memastikan Indonesia siap menghadapi era teknologi masa depan,” jelas Menko Airlangga mengenai penyiapan sumber daya manusia, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Minggu (8/6).
Program “Indonesia Makin Cakap Digital” pun diinisiasi untuk memberdayakan 50 juta warga di seluruh provinsi agar dapat berpartisipasi aktif di era digital. “Inklusi digital bukan hanya soal akses, tapi juga pemberdayaan agar seluruh lapisan masyarakat bisa berpartisipasi aktif di ekonomi digital,” imbuh Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dan menyebut tiga area strategis untuk mempercepat perkembangan digital yang inklusif di Indonesia dan kawasan ASEAN. Pertama, kemitraan antara OECD dan ASEAN dalam pelaksanaan DEFA akan menjadi sarana penting untuk memanfaatkan keahlian OECD dalam tata kelola data, kecerdasan buatan, dan perdagangan digital.
Kedua, program kesiapan FDI digital yang tengah dikembangkan dengan melakukan evaluasi Kawasan Ekonomi Khusus dan membangun platform yang menghubungkan perusahaan multinasional dengan startup teknologi lokal, membuka peluang sinergi dan pengembangan ekosistem teknologi yang berkelanjutan. Ketiga, harmonisasi standar yang sesuai dengan praktik terbaik OECD diharapkan dapat memperkuat integrasi pasar digital dan memastikan tata kelola yang efisien serta transparan.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:休闲)
- ·Survei: 41 Persen Pria Jepang Usia 30
- ·法国服装设计大学排名TOP5
- ·Usia Muda Banyak Mengidap Penyakit Kritis, Begini Respons Allianz Life
- ·BCA Gabung Salurkan KPR FLPP, Maruarar: Ibarat Tambah Mesin Harley!
- ·FOTO: Ratusan Ribu Umat Rayakan Pesta Black Nazarene di Filipina
- ·Bahlil Pastikan Pengecer yang Jadi Subpangkalan LPG 3 Kg Tak Ada Biaya
- ·JCB, Noage, dan Danamon Luncurkan Program Wisata Medis ke Jepang untuk Nasabah Premium
- ·6 Cara Mengajarkan Anak Puasa Sejak Dini
- ·Surat Edaran Bersama 3 Menteri Nomor 2 Tahun 2025 Tentang Libur Ramadhan, Berikut Isi dan Link PDF!
- ·Syarat dan Cara Bikin Visa Umrah Mandiri, Segini Biayanya
- ·Hasto Kristiyanto Ngadu ke Dewas KPK, Minta Pemeriksaan Sebagai Tersangka Ditunda, Alibi Apa Lagi?
- ·6 Cara Mengajarkan Anak Puasa Sejak Dini
- ·美国波士顿大学世界排名详情!
- ·Kivlan Zen Heran Dibilang Tidak Kooperatif
- ·Sukses di 2023, IDCTA Kembali Gelar Carbon Digital Conference 2024
- ·Link dan Cara Cek Daya Tampung SNBP 2025 di PTN Incaran, Camaba Wajib Tahu!
- ·5 Tips agar Badan Tetap Bugar selama Puasa di Bulan Ramadhan
- ·Link dan Cara Cek Daya Tampung SNBP 2025 di PTN Incaran, Camaba Wajib Tahu!
- ·Apakah Hari Pahlawan 10 November 2024 Libur Nasional? Simak Informasinya di Sini
- ·Kado untuk Jakarta, Anies: Reproduksi Covid