会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Menelusuri Jalur Baru Gunung Masurai, Rute 'Manja' ke Telaga Biru!

Menelusuri Jalur Baru Gunung Masurai, Rute 'Manja' ke Telaga Biru

时间:2025-06-09 00:58:40 来源:quickq最新的充值流程 作者:热点 阅读:305次
Jambi,quickq苹果下载教程 CNN Indonesia--

Gunung Masurai punya jalur pendakian baru di Desa Tanjung Mudo, Jangkat Timur, Merangin, Jambi, yang dapat mengantarkan kita untuk sampai di 'surga' tersembunyi berupa telaga berwarna biru.

Dengan jalur pendakian baru ini, gunung yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) tersebut tidak hanya dapat dicapai melalui Desa Sungai Lalang, Kecamatan Lembah Masurai.

Menelusuri Jalur Baru Gunung Masurai, Rute 'Manja' ke Telaga Biru

Menelusuri Jalur Baru Gunung Masurai, Rute 'Manja' ke Telaga Biru

Berjarak sekitar 138 kilometer dari Kota Bangko, Desa Tanjung Mudo siap menjadi titik awal pendakian gunung dengan ketinggian 1.365 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

Menelusuri Jalur Baru Gunung Masurai, Rute 'Manja' ke Telaga Biru

ADVERTISEMENT

Menelusuri Jalur Baru Gunung Masurai, Rute 'Manja' ke Telaga Biru

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bertolak dari pintu rimba ini, waktu pendakian hanya berkisar satu setengah jam untuk sampai di shelter 1 atau Lembah Genting dengan ketinggian 2.100 mdpl. Jalur yang baru dibuat tersebut cukup baik bagi para pendaki.

Sesampai di Lembah Genting, para pendaki dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Tidak hanya itu, para pendaki dari shelter 1 juga dapat menikmati Telaga Biru yang bisa dicapai selama sekitar 30 menit.

Lihat Juga :
Lebaran bersama 'Dita' di Kaki Gunung Masurai

Keindahan Telaga Biru tidak kalah dengan Danau Kaco yang berada di Kerinci. Sesuai dengan namanya, permukaan airnya tampak terang berwarna biru yang mengalir ke Air Terjun 14 Tingkat yang tidak jauh dan dapat ditempuh.

"Kalau dari shelter I itu, kita bisa melihat alam Jangkat Timur. Dari sini Danau Pauh bisa kita lihat dari atas. Kalau cuaca bagus, pagi-pagi kita bisa berada di atas awan," ujar Kepala Desa Tanjung Mudo Anton Prasetyo kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/11).

Selain menyajikan berbagai panorama dan menjangkau Telaga Biru, melalui shelter I wisatawan hanya perlu mendaki lagi sekitar 800 mdpl untuk sampai di puncak Gunung Masurai. Dari sana, waktu pendakian hanya berkisar tiga jam.

Jalur dirawat desa

Anton mengatakan jalur pendakian ini mulai dirintis sejak 31 Desember 2021 oleh Gita Buana bersama pemerintah desa.

"Sepanjang tahun 2022 dilaksanakan ekspedisi oleh teman-teman pecinta alam di Jambi seperti Gita Buana, Kaldera dan Cakra Masurai yang bekerja sama dengan pemerintah desa," katanya.

Jalur ini kemudian terus menerus dirawat oleh perangkat desa dan masyarakat, hingga Asosiasi Olah Raga Pendaki Gunung Indonesia (AOPGI) Merangin turut terlibat pada awal November 2023.

Puluhan anggota AOPGI Merangin kala itu menjelajahi Gunung Masurai, membersihkan jalur pendakian, membuka area kemping, hingga menikmati keindahan Telaga Biru.

Lihat Juga :
Gunung Gede: Jalur Pendakian, Harga Tiket Masuk, dan Cara Daftar

Anton mengatakan pemerintah desa telah mengajukan surat kepada Balai Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) agar jalur baru ini segera diresmikan.

"Kami telah mengajukan surat izin masuk kawasan. Langkah-langkah ini terus juga kami upayakan dalam rangka untuk peresmian jalur."

"Insya Allah akan dilaksanakan pada pertengahan Desember atau akhir Desember tahun 2023 ini yang akan melibatkan seluruh kelompok pencinta alam se-Provinsi Jambi," lanjutnya.

Tidak hanya jalur pendakian, juga akan dibangun ekonomi kreatif dan homestay di tengah pemukiman Desa Tunas Mudo, sehingga masyarakat setempat dapat menyambut wisatawan atau pendaki dari berbagai provinsi.

"Kalau harapan kami tentu besar, terutama pengembangan potensi ekowisatanya. Sebab ini mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. Namun, tentu perangkat desa terkendala finansial sehingga perlu dukungan," kata Ketua AOPGI Merangin Andy Putra, Sabtu (4/11).

Andy pun berharap ekowisata di sana dapat selaras dengan alam serta meredam aktivitas yang merusak kawasan hutan.

"Tentu kami juga berharap pemerintah lebih fokus ke lingkungan. Yang mana kawasan di Jangkat dan Jangkat Timur ini yang masuk TNKS, tentu harus menjadi perhatian yang serius," ujarnya.

"Kami belajar bahwa lingkungan bukan hanya semata dengan kelestarian dan kebahagiaan. Banyak yang kita lihat [potensi] di sana," kata Andy.

AOPGI Merangin, ujar Andy, telah berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Tanjung Mudo dan siap memberikan informasi terkait pendakian Gunung Masurai kepada masyarakat.

[Gambas:Video CNN]

(msa/arh)

(责任编辑:热点)

相关内容
  • Direktur Penuntutan KPK Mundur Gara
  • Harga Pertamax Turun Jadi Rp12.950, Pengendara: Beli Rp100 Ribu Masih Dapat Lumayan
  • Luar Biasa, Humas Pegadaian Raih Penghargaan Kartini Sahabat Humas Indonesia
  • Bagaimana Tanda Lolos dan Tidak Lolos Seleksi Administrasi CPNS 2024, Pelamar Wajib Tahu!
  • FOTO: Ini Potret Kampung Bebas Rokok di Jakarta
  • Operasional Bandara Haneda Tokyo Sudah Normal Usai Tabrakan Pesawat
  • Banyak Mall Terus Tumbuh, Menko Airlangga Ungkap Potensinya untuk Perekonomian Indonesia
  • Alhamdulillah! Peserta MTQ Nasional XXX 2024 Kemungkinan Bisa Kunjungi IKN
推荐内容
  • Mau Pesta Daging? Siapkan 7 Air Rebusan Daun untuk Turunkan Kolesterol
  • 2025年美国设计学院排名汇总
  • CCEP Indonesia Libatkan Mahasiswa dalam Atasi Masalah Sampah, Rektor ITS Berikan Respon
  • Djaka Budi Utama Jadi Dirjen Bea Cukai,  Airlangga Pastikan Bukan Prajurit Aktif
  • Panduan Mudah Naik Transportasi Umum ke Konser Coldplay di GBK
  • Kemenpar Tingkatkan Kapasitas SMD Bidang Pelayanan Publik dan Informasi