Pilot Senior Bicara Tantangan Hadapi Turbulensi Ekstrem
时间:2025-06-01 01:33:10 出处:热点阅读(143)
Baru-baru ini, sebuah insiden datang dari dunia penerbangan. Pesawat Singapore Airlines dari London menuju Singapura mengalami turbulensiparah yang mengakibatkan satu penumpang meninggal dan beberapa lainnya luka-luka.
Pesawat Boeing 777-300ER milik Singapore Airlines terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, pada Selasa (21/5) pukul 15.45 waktu setempat.
Turbulensi ekstrem memang sering kali menjadi momok yang menakutkan bagi penumpang, tetapi bagi para pilot dan awak pesawat, ini adalah bagian dari tantangan rutin yang mereka hadapi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chalk, yang kariernya meliputi masa di Angkatan Udara penerbangan jarak pendek dan jarak jauh, menggambarkan turbulensi sebagai ketidaknyamanan yang dapat diatasi.
"Pesawat dirancang untuk menahan benturan yang cukup kuat dengan sesuatu yang tidak mudah patah saat mendarat di landasan," kata Chalk seperti yang dikutip dari inews.co.uk.
Menurutnya, pelatihan intensif yang diterima oleh pilot dan awak pesawat mempersiapkan mereka untuk menghadapi turbulensi, termasuk jenis yang sulit dideteksi.Pilot menggunakan radar untuk mengidentifikasi dan menghindari awan badai yang dapat menyebabkan turbulensi.
"Jenis turbulensi yang paling umum terjadi di Inggris dan sekitarnya terkait dengan sirkulasi udara di dalam awan. Awan badai sangat ganas di dalamnya, jadi kami menghindarinya," ucap Chalk.
"Kamu dapat melihatnya di radar meskipun kamu tidak dapat melihatnya langsung dengan mata kamu, jadi kami akan terbang di sekitar area mana pun yang memiliki angin kencang naik turun di dalamnya. Oleh karena itu, relatif mudah untuk menghindari turbulensi semacam ini," lanjutnya.
Layanan cuaca pun memberikan prediksi yang membantu pilot menghindari wilayah yang diperkirakan akan membuat pesawat mengalami turbulensi parah.
"Sekali lagi, jika terjadi turbulensi udara yang diperkirakan lebih dari sedang, kami akan berusaha menghindarinya sama sekali. Jika ringan atau sedang, maka kamu sebaiknya memasang tanda sabuk pengaman sebelum masuk ke dalamnya," ujarnya.
Chalk juga mengungkapkan bagaimana turbulensi udara jernih dapat membuat penerbangan menjadi sangat dramatis. Turbulensi udara jernih adalah fenomena cuaca yang lebih mungkin terjadi di iklim hangat ketika sebuah pesawat melewati batas dua bagian udara yang berdekatan, satu naik dan satu lagi turun.
Dia menekankan bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas utama selama penerbangan. Sebab, dampak turbulensi yang parah bisa mengakibatkan penumpang terluka di dalam pesawat.
"Dua efek langsung dari turbulensi yang kami coba lindungi adalah penumpang terluka akibat terlempar di dalam pesawat, dan penumpang tertimpa benda-benda yang terlempar ke dalam pesawat akibat turbulensi," tuturnya.
(anm/wiw)猜你喜欢
- Self Sabotage, Saat Manusia Terbiasa 'Merusak' Hidup Sendiri
- Beredar Video Tim Pemenangan Pramono
- 爱丁堡大学室内设计专业详解
- 6 Jalur Pendakian Rinjani dari yang Paling Mudah hingga Sulit
- Cek Daftar Penerima KIP Kuliah yang Cair September 2024, Cuma di Situs Resmi Kip
- 美术生留学意大利有什么要求?
- 美术专业出国留学去哪里?
- KPU Kota Bekasi Siapkan Logistik Pilkada, 1.876.239 Surat Suara Mulai Dilipat
- Presiden Prancis Macron Peringatkan Ancaman Konflik Global Akibat Perang Dagang China